Haiii , Jumpa Lagi nih di Fakta Dunia Rezal Blog !!!!
Di Postingan kali Ini Fakta Dunia Akan mengangkat Tema Matahari .. Yuk
nggak Usah bicara Panjang Lebar, kita langsung Masuk Pokok pembahasan kita ..
Matahari , Apa yang kita
pikirkan kalau kita Mendengar Kata Matahari tentu Matahari merupakan pusat
perputaran Bumi dan Beberapa planet lain dalam Tata Surya . Pada Zaman dahulu
nih, Banyak orang yang menganggap bahwa Matahari adalah Tuhan mereka , mereka
menyerahkan korban dan mendirikan Candi-candi untuk menyembah Matahari . Itu
disebabkan karena kehidupan mereka sangat bergantung pada Matahari , mata
pencaharian mereka adalah sebagai Petani , tentu bisa dibayangkan jika Matahari
tidak ada . Kemungkinan lain mereka menyembah Matahari karena mereka masih
belum mengetahui Ilmu-ilmu Agama . Matahari memberikan Panas dan Cahaya kepada
Bumi yang diperlukan untuk keperluan semua Makhluk Hidup .
A . Jarak, Ukuran, dan Massa Matahari
Jika kita Bandingkan Matahari
dengan Bintang-bintang Lainnya, Matahari masuk ke dalam bintang yang bisasa
saja Ukurannya . Banyak intang lainnya jauh lebih besar ketimbang Matahari .
Matahari terlihat lebih besar dan lebih Cerah karena jaraknya lebih dekat
dengan Bumi lebih dekat ketimbang jarak Bintang lainnya dengan Bumi . Jarak
antara Bumi dan Matahari kira-kira 149.600.000 km (149,6 juta km) . Sementara
itu Bintang dengan jarak terdekat dengan Bumi adalah Alpha Centauri ,
jaraknya kira-kira 40 x 106 Juta kilometer .
Matahari merupakan Bola
gas yang sangat besar dan Menyala serta juga memiliki Panas yang sangat Luar
Biasa . Diameter Matahari kira-kira 1,4 Juta km . Coba kita bayangkan berapa
kali lipat ukurannya ketimbanng Bumi yang hanya berdiameter kira-kira 12.700 km
.
Jika dibandingkan dengan
Bumi , Ukuran Matahari kira-kira 100 kali lipat lebih besar daripada Bumi .
Sementara itu massa Matahari sama dengan 333.420 kali Massa Bumi . Hmmm ,
sungguh Luar Biasa Bukan ?? .....
B . Gravitasi Matahari
Tidak hanya Bumi atau
Bulan yang memiliki Gravitasi , namun matahari-pun juga memilikinya . Oleh
Massanya yang sungguh begitu Besar , matahari memiliki suatu tarikan yang jauh
lebih besar daripada Bumi , sekitar 28 kali lipat lebig kuat . Jadi kalau
dihitung semisal seseorang yang memiliki berat badan 50 kg , jika di Matahari
sekitar , 28 x 50 = 1.400 kg . Jadi jika seseorang berbobot 50 kg ke Matahri ,
maka beratbadannya akan berubah menjadi 1.400 kg jika di Matahari .
C . Suhu dan Struktur Matahari
Matahari bak sebuah Tungku
yang sangat Panas yang pada pusatnya memancarkan Energi Nuklir atau Atom . Di
Pusatnya mungkin memiliki Suhu yang jauh
lebih Panas yakni selkitar 14.000.000 oC . Namun itu semua akan
berubah menjadi jauh lebih dingin jika pada permukaan Matahari . Di
permukaannya Suhunya mencapai 5.000 oC sampai dengan
6.000 0C . Namun , suhu ini sudah cukup untuk menguapkan hampir
semua zat yang ada di Bumi, baik zat yang berupa Padat maupun yang berupa Cair
.
Matahri tersusun dari
beberapa daerah yang berbeda-beda . Matahari juga memiliki Atmosfer , yang
terdiri dari 2 Lapisan . Di Bawah permukaan Atmosfer Matahari terdapat
permukaan yang biasa disebut dengan Fotosfer . Berbagai Noda mataharimerupakan
suatu ciri Penting dari Permukaan Matahari . Di dalam Bagian Pusat atau inti
Matahari merupakan Bagan yang memiliki Panas yang sangat Luar Biasa tidak bisa
Dibayangkan . Walaupun para Ilmuwan tidak bisa dengan mudah meneliti
bagian-bagian dari Matahari secara langsung , karena memang tidak mungkin
dilakukan , namun mereka telah mengembangkan teori tentang bagian-bagian Matahari
yang telah mereka ketahui .
D . Bagian-bagian Matahari
1. Inti Matahari
Inti merupakan bagian yang paling dalam dari matahari. Suhu di lapisan ini diperkirakan mencapai l6 juta oC. Oleh karena itu, di lapisan inilah reaksi fusi dapat berlangsung. Energi hasil reaksi fusi dipancarkan ke luar secara radiasi.
Merupakan bagian yang memiliki kerapatan paling tinggi yaitu 15.000kg/m3, atau 150 kali lebih rapat dibanding kerapatan air di Bumi. Temperaturnya kurang lebih 15,000,000 Kelvin dengan perputaran rotasi lebih cepat dibanding rotasi di bagian luar.
Inti Matahari merupakan tempat diproduksinya seluruh energi dengan reaksi fusi nuklir yang mengubah hidrogen menjadi helium. Sebanyak kurang lebih 3.6×108 inti hidrogen diubah menjadi inti helium tiap detik, yang menghasilkan energi sekitar 4.3 juta ton per detik. Hal ini berarti sebanding dengan 3.8×1026 watt atau 9.1×1010 megaton TNT tiap detik.
Seluruh energi ini nantinya harus menempuh perjalanan panjang menembus lapisan demi lapisan Matahari. Perkiraan perjalanannya antara 17,000 hingga 50 juta tahun. Hingga akhrinya sampai di permukaan dan lepas di angkasa sebagai bentuk cahaya atau energi kinetik partikel Matahari.
2. Fotosfer (Lapisan Cahaya)
Fotosfer merupakan permukaan matahari yang tebalnya kurang lebih 350 km. Lapisan inilah yang memancarkan cahaya sangat kuat. Oleh karena itu. fotosfer juga disebut lapisan cahaya. Suhu di fotosfer diperkirakan rata-rata 6.000 oC. Pada suhu tersebut, suatu benda memancarkan cahaya berwarna kuning. Hal ini sesuai dengan cahaya matahari yang berwarna kekuning-kuningan.
Permukaan Matahari yang biasa kita lihat dari Bumi adalah bagian fotosfer. Memiliki temperatur antara 4000K to 6400K. Banyak fenomena yang terjadi di fotosfer seperti sunspot, prominensa dan flare.
Matahari memiliki medan magnet yang tidak merata di setiap bagiannya. Berbeda dengan Bumi yang padat sehingga medan magnetnya konstan. Meski Matahari tetap memiliki kutub utara dan selatan, namun akibat rotasi serta medan magnet yang ada dimana-mana dan tidak stabil, mengakibatkan terjadinya sunspot. Bila terdapat sunspot, berarti ada medan magnet Matahari yang masuk atau atau keluar dengan membawa plasma. Karena terbentuknya di beberapa tempat, mengakibatkan terjadinya tabrakan dan jadilah prominensa. Saat prominensa ini putus atau saling bertabrakan lagi, akan terbentuk flare.
Pada kenyataannya permukaan fotosfer bukanlah merupakan suatu bidang yang rata, tetapi berbintik-bintik (berbutir-butir) besar kecil, yang disebut granulasi fotosfer (grana=bintik-bintik). Penyelidikan yang lebih teliti dengan menggunakan teropong memberi petunjuk, bahwa permukaan fotosfer inipun tidak rata, tetapi disana sini menunjukkan bagian-bagian yang lebih tinggi, yang seakan-akan merupakan obor, sehingga disebut obor fotosfer (Faculae).
Sunspot atau lebih dikenal dengan bintik hitam Matahari, memiliki diameter sekitar 50,000 km, yang artinya lebih besar daripada diameter Bumi. Suhu pada sunspot lebih dingin dibandingkan yang bagian lain yaitu kurang lebih 3800 K. Hal itu yang menyebabkan sunspot berwarna gelap. Jumlah sunspot pada Matahari tidak konstan setiap saat. Kenampakan sunspot pada umumnya dalam orde minggu atau bahkan kurang.
Bentuknya yang mirip loop atau pita yang dikibaskan, membuat prominensa lebih dikenal dengan nama lidah api Matahari. Meski berada di fotosfer, namun panjangnya bisa melewati korona. Prominensa terpanjang yang pernah teramati oleh SOHO pada tahun 1997 mencapai 350,000 km, atau sebanding dengan 28 kali diameter Bumi. Kala hidup prominensa ini bisa mencapai 5 bulan. Dari hasil pengamatan, sepertiga dari prominensa muncul 3 minggu setelah terbentuknya sunspot. Berbeda dengan sunspot yang bergerak menuju ekuator, prominensa bergerak menuju kutub.
Ledakan Matahari yang terjadi akibat energi yang tersimpan dalam medan magnetik dilepaskan secara tiba-tiba dalam waktu singkat, dinamakan flare. Energi yang dilepaskan ini setara dengan jutaan kali bom atom Hiroshima. Bahkan pengaruhnya sampai ke atmosfer dan medan magnetik Bumi.
3. Kromosfer
Kromosfer merupakan lapisan gas di atas fotoser yang tebalnya sekitar l6.000 km. Oleh karena itu, kromosfer sering disebut lapisan atmosfer matahari. Di lapisan bawah (dekat fotosfer). suhu kromosfer diperkirakan sekitar 4.000 oC. Makin ke atas. suhu kromosfer makin tinggi. Pada lapisan yang paling atas.,suhu kromosfcr diperkirakan mencapai 10.000 oC. Kromosfer.hanya dapat dilihat pada saat terjadi gerhana matahari total. Pada saat itu. Kromosfer tampak seperti gelang atau cincin yang berwarna merah.
Atmosfer yang terletak di atas fotosfer dengan ketebalan kurang lebih 10,000 km dan suhu berkisar antara 4500K hingga 20,000K. Hal yang masih menjadi perdebatan adalah mengapa fotosfer yang lebih dekat dengan inti Matahari, suhunya justru lebih rendah daripada kromosfer. Ada sebuah teori yang menyatakan bahwa suhu kromosfer yang lebih tinggi disebabkan oleh turbulensi.
Pada kromosfer sering terjadi surge atau lontaran Matahari. Berdasarkan pengamatan, lontaran materi ini terjadi sesudah ledakan Matahari dalam skala kecil. Kecepatanya mencapai 100 km/s selama beberapa menit.
Sewaktu ada gerhana matahari lapisan ini nampak sebagai gelang yang kemerah-merahan di sekeliling matahari (yang tampak gelap karena tertutup oleh bulan) dan meluas jutaankilometer dari padanya. Penyelidikan tentang spektrum kromosfer ini memberi keterangan adanya zat cair, Helium dan Calcium di dalamnya. Ke dalam lapisan ini (bahkan sering jauh melintasi) kadang-kadang tampak kepulan-kepulan gas yang menyala-nyala, kadang-kadang tingginya sampai ribuan kilometer, memancar-mancar dari matahari seperti lidah api sampai memasuki lapisan gas, yang terletak lebh di atasnya (Korona). Warnanya merah dan bentuknya tidak tetap, dan disebut Protubarans atau Prominences. Kepulan-kepulan gas ini terjadi karena peletusan-peletusan yang terjadi di permukaan matahari.
4. Korona
Kita dapat melihat korona yang menyebar di seliling Matahari pada saat terjadinya gerhana matahari sempurna (total) , meluas jutaan kilometer dari matahari seperti ”karangan bunga sinar” Merupakan perpanjangan dari atmosfer di bawahnya yaitu fotosfer dan kromosfer yang penuh dengan aktivitas medan magnetik. Korona juga merupakan lapisan gas yang sangat tipis. Gas tersebut sering tampak seperti mahkota putih cemerlang yang mengelilingi rnatahari. Oleh karena itu, lapisan gas tersebut disebut korona, artinya mahkota. Karena merupakan lapisan gas tipis. bentuk korona selalu berubah-ubah. Tebal korona diperkirakan mencapai 2,5 juta km. Adapun suhunya diperkirakan mencapai 1 juta o Kelvin. Korona dapat diamati setiap saat dengan teleskop. Teleskop yang digunakan untuk mengamati korona disebut koronagraf.
. Secara keseluruhan, kira-kira 10% pancaran radiasi Matahari keluar menuju angkasa, sedangkan 90% lainnya tetap tersimpan dalam busur-busur magnetik.
Meski berada di lapisan terluar, namun temperaturnya mencapai 2 juta Kelvin. Penyebanya diperkirakan oleh shock wave angin matahari yang menabrak materi-materi di korona hingga menimbukan panas. Namun bila kita “jalan-jalan” di korona, kita tidak akan merasakan panas tersebut karena kerapatannya yang renggang.
Inti merupakan bagian yang paling dalam dari matahari. Suhu di lapisan ini diperkirakan mencapai l6 juta oC. Oleh karena itu, di lapisan inilah reaksi fusi dapat berlangsung. Energi hasil reaksi fusi dipancarkan ke luar secara radiasi.
Merupakan bagian yang memiliki kerapatan paling tinggi yaitu 15.000kg/m3, atau 150 kali lebih rapat dibanding kerapatan air di Bumi. Temperaturnya kurang lebih 15,000,000 Kelvin dengan perputaran rotasi lebih cepat dibanding rotasi di bagian luar.
Inti Matahari merupakan tempat diproduksinya seluruh energi dengan reaksi fusi nuklir yang mengubah hidrogen menjadi helium. Sebanyak kurang lebih 3.6×108 inti hidrogen diubah menjadi inti helium tiap detik, yang menghasilkan energi sekitar 4.3 juta ton per detik. Hal ini berarti sebanding dengan 3.8×1026 watt atau 9.1×1010 megaton TNT tiap detik.
Seluruh energi ini nantinya harus menempuh perjalanan panjang menembus lapisan demi lapisan Matahari. Perkiraan perjalanannya antara 17,000 hingga 50 juta tahun. Hingga akhrinya sampai di permukaan dan lepas di angkasa sebagai bentuk cahaya atau energi kinetik partikel Matahari.
2. Fotosfer (Lapisan Cahaya)
Fotosfer merupakan permukaan matahari yang tebalnya kurang lebih 350 km. Lapisan inilah yang memancarkan cahaya sangat kuat. Oleh karena itu. fotosfer juga disebut lapisan cahaya. Suhu di fotosfer diperkirakan rata-rata 6.000 oC. Pada suhu tersebut, suatu benda memancarkan cahaya berwarna kuning. Hal ini sesuai dengan cahaya matahari yang berwarna kekuning-kuningan.
Permukaan Matahari yang biasa kita lihat dari Bumi adalah bagian fotosfer. Memiliki temperatur antara 4000K to 6400K. Banyak fenomena yang terjadi di fotosfer seperti sunspot, prominensa dan flare.
Matahari memiliki medan magnet yang tidak merata di setiap bagiannya. Berbeda dengan Bumi yang padat sehingga medan magnetnya konstan. Meski Matahari tetap memiliki kutub utara dan selatan, namun akibat rotasi serta medan magnet yang ada dimana-mana dan tidak stabil, mengakibatkan terjadinya sunspot. Bila terdapat sunspot, berarti ada medan magnet Matahari yang masuk atau atau keluar dengan membawa plasma. Karena terbentuknya di beberapa tempat, mengakibatkan terjadinya tabrakan dan jadilah prominensa. Saat prominensa ini putus atau saling bertabrakan lagi, akan terbentuk flare.
Pada kenyataannya permukaan fotosfer bukanlah merupakan suatu bidang yang rata, tetapi berbintik-bintik (berbutir-butir) besar kecil, yang disebut granulasi fotosfer (grana=bintik-bintik). Penyelidikan yang lebih teliti dengan menggunakan teropong memberi petunjuk, bahwa permukaan fotosfer inipun tidak rata, tetapi disana sini menunjukkan bagian-bagian yang lebih tinggi, yang seakan-akan merupakan obor, sehingga disebut obor fotosfer (Faculae).
Sunspot atau lebih dikenal dengan bintik hitam Matahari, memiliki diameter sekitar 50,000 km, yang artinya lebih besar daripada diameter Bumi. Suhu pada sunspot lebih dingin dibandingkan yang bagian lain yaitu kurang lebih 3800 K. Hal itu yang menyebabkan sunspot berwarna gelap. Jumlah sunspot pada Matahari tidak konstan setiap saat. Kenampakan sunspot pada umumnya dalam orde minggu atau bahkan kurang.
Bentuknya yang mirip loop atau pita yang dikibaskan, membuat prominensa lebih dikenal dengan nama lidah api Matahari. Meski berada di fotosfer, namun panjangnya bisa melewati korona. Prominensa terpanjang yang pernah teramati oleh SOHO pada tahun 1997 mencapai 350,000 km, atau sebanding dengan 28 kali diameter Bumi. Kala hidup prominensa ini bisa mencapai 5 bulan. Dari hasil pengamatan, sepertiga dari prominensa muncul 3 minggu setelah terbentuknya sunspot. Berbeda dengan sunspot yang bergerak menuju ekuator, prominensa bergerak menuju kutub.
Ledakan Matahari yang terjadi akibat energi yang tersimpan dalam medan magnetik dilepaskan secara tiba-tiba dalam waktu singkat, dinamakan flare. Energi yang dilepaskan ini setara dengan jutaan kali bom atom Hiroshima. Bahkan pengaruhnya sampai ke atmosfer dan medan magnetik Bumi.
3. Kromosfer
Kromosfer merupakan lapisan gas di atas fotoser yang tebalnya sekitar l6.000 km. Oleh karena itu, kromosfer sering disebut lapisan atmosfer matahari. Di lapisan bawah (dekat fotosfer). suhu kromosfer diperkirakan sekitar 4.000 oC. Makin ke atas. suhu kromosfer makin tinggi. Pada lapisan yang paling atas.,suhu kromosfcr diperkirakan mencapai 10.000 oC. Kromosfer.hanya dapat dilihat pada saat terjadi gerhana matahari total. Pada saat itu. Kromosfer tampak seperti gelang atau cincin yang berwarna merah.
Atmosfer yang terletak di atas fotosfer dengan ketebalan kurang lebih 10,000 km dan suhu berkisar antara 4500K hingga 20,000K. Hal yang masih menjadi perdebatan adalah mengapa fotosfer yang lebih dekat dengan inti Matahari, suhunya justru lebih rendah daripada kromosfer. Ada sebuah teori yang menyatakan bahwa suhu kromosfer yang lebih tinggi disebabkan oleh turbulensi.
Pada kromosfer sering terjadi surge atau lontaran Matahari. Berdasarkan pengamatan, lontaran materi ini terjadi sesudah ledakan Matahari dalam skala kecil. Kecepatanya mencapai 100 km/s selama beberapa menit.
Sewaktu ada gerhana matahari lapisan ini nampak sebagai gelang yang kemerah-merahan di sekeliling matahari (yang tampak gelap karena tertutup oleh bulan) dan meluas jutaankilometer dari padanya. Penyelidikan tentang spektrum kromosfer ini memberi keterangan adanya zat cair, Helium dan Calcium di dalamnya. Ke dalam lapisan ini (bahkan sering jauh melintasi) kadang-kadang tampak kepulan-kepulan gas yang menyala-nyala, kadang-kadang tingginya sampai ribuan kilometer, memancar-mancar dari matahari seperti lidah api sampai memasuki lapisan gas, yang terletak lebh di atasnya (Korona). Warnanya merah dan bentuknya tidak tetap, dan disebut Protubarans atau Prominences. Kepulan-kepulan gas ini terjadi karena peletusan-peletusan yang terjadi di permukaan matahari.
4. Korona
Kita dapat melihat korona yang menyebar di seliling Matahari pada saat terjadinya gerhana matahari sempurna (total) , meluas jutaan kilometer dari matahari seperti ”karangan bunga sinar” Merupakan perpanjangan dari atmosfer di bawahnya yaitu fotosfer dan kromosfer yang penuh dengan aktivitas medan magnetik. Korona juga merupakan lapisan gas yang sangat tipis. Gas tersebut sering tampak seperti mahkota putih cemerlang yang mengelilingi rnatahari. Oleh karena itu, lapisan gas tersebut disebut korona, artinya mahkota. Karena merupakan lapisan gas tipis. bentuk korona selalu berubah-ubah. Tebal korona diperkirakan mencapai 2,5 juta km. Adapun suhunya diperkirakan mencapai 1 juta o Kelvin. Korona dapat diamati setiap saat dengan teleskop. Teleskop yang digunakan untuk mengamati korona disebut koronagraf.
. Secara keseluruhan, kira-kira 10% pancaran radiasi Matahari keluar menuju angkasa, sedangkan 90% lainnya tetap tersimpan dalam busur-busur magnetik.
Meski berada di lapisan terluar, namun temperaturnya mencapai 2 juta Kelvin. Penyebanya diperkirakan oleh shock wave angin matahari yang menabrak materi-materi di korona hingga menimbukan panas. Namun bila kita “jalan-jalan” di korona, kita tidak akan merasakan panas tersebut karena kerapatannya yang renggang.
E . Gerhana Matahari
Gerhana Matahari terjadi
saat posisi bulan terletak di antara Bumi & Matahari sehingga menutup
sebagian atau seluruh cahaya Matahari. Meskipun Bulan berukuran lebih kecil,
bayangan Bulan mampu melindungi cahaya Matahari sepenuhnya karena Bulan yang
berjarak rata-rata jarak 384.400 kilometer dari Bumi lebih dekat dibandingkan
Matahari yang mempunyai jarak rata-rata 149.680.000 kilometer.
Jenis-jenis Gerhana Matahari
- Gerhana
total terjadi jika saat puncak gerhana, bulatan Matahari ditutup seutuhnya
oleh bulatan Bulan. Ketika itu, bulatan Bulan sama besar atau bahkan lebih
besar dari bulatan Matahari. Ukuran bulatan Matahari
& bulatan Bulan sendiri berubah-ubah tergantung pada
masing-masing jarak Bumi-Bulan & Bumi-Matahari.
- Gerhana
sebagian terjadi jika bulatan Bulan (saat puncak gerhana) hanya
menutup sebagian dari bulatan Matahari. Pada gerhana ini, selalu
ada bagian dari bulatan Matahari yang tidak
tertutup oleh piringan Bulan.
- Gerhana
cincin terjadi jika bulatan Bulan (saat puncak gerhana) hanya
menghalangi sebagian dari bulatan Matahari. Gerhana jenis ini
terjadi saat ukuran bulatan Bulan lebih kecil
dari bulatan Matahari. Sehingga
ketika bulatan Bulan berada di depan bulatan Matahari,
tidak seluruh bulatan Matahari akan tertutup
oleh bulatan Bulan. Bagian bulatan Matahari yang
tidak tertutup oleh bulatan Bulan, berada di
sekeliling bulatan Bulan dan terlihat seperti cincin yang
bercahaya.
- Gerhana hibrida bergeser antara gerhana total dan cincin. Pada titik tertentu di permukaan bumi, gerhana ini muncul sebagai gerhana total, sedangkan pada titik-titik lain muncul sebagai gerhana cincin. Gerhana hibrida relatif jarang.
E . Energi Matahari
Sebagian besar energi yang terdapat di dalam
Bumi adalah energi Kimia atau Energi Matahari . Misalnya, Batu Bara . Batu Bara
sebenarnya adalah perubahan bentuk dari sisa pohon-pohon Purba yang pernah
hidup lalu Mati dan terkubur di dalam Bumi . Kemudian jika Batu bara itu
dibakar maka kita akan mengeluarkan lagi Energi Matahari yang dajulu tersimpan
sebagai energi Kimia oleh Pohon-pohon hijau dalam jaringan-jaringannya .
Pemangkit Listrik tenaga Air , yang menghasilkan
Listrik dari air yang mengalir , juga sangat berganntfung dengan Matahari .
Tanpa Energi Matahari , Hujan yang diakibatkan oleh daur Ulang Cuaca tidak akan
pernah terjadi . Jika itu terjadi , maka tidak aan ada lagi Air yang mengalir
dan menggerakkan Turbin stasiun Air Pembangkit listrik tenaga Air .
Sebenarnya , Energi Matahri telah dimanfaatkan
oleh Manusia , namun masih dalam tingkatan yang sangat terbatas . Misalnya
pemanfaatan Energi matahari adalah , Cahaya Matahari dapat menghangatkan suhu
di dalam rumah kita dalam Rumah kita , dan memberi Cahaya sepanjang Tahun Panas
Matahari juga berperan dalam pembuatan Garam secara Tradisional dengan cara
enguapkan Air Laut agar menjadi Kristal-kristal Garam .
Energi Matahari itu Sangat Kuat , namun Penyebarannya
saja yang tidak merata sehingga tempat-tempat yang tidak mendapat Penyinaran
matahari perlu memiliki Cermin atau Lensa Raksasa untuk mengumpulkan Cahaya
Matahari . Namun , jika Cahaya Matahari berkumpul dalam satu Pusat maka akan
menjadi sangat menakutkan . Misalnya , Di dala Tungku Matahari (Tungku yang
menggunakan Panas Matahari) kita dapat meleburkan Besi atau Baja dalam ribuan
derajat Celcius .
Cahaya Matahari juga dapat menghasilkan
Listrik di dalam sel-sel peka terhadap cahaya yang dikenal sebagai baterai
Matahari . Baterai ini biasanya digunakan dalamm kendaraan Ruang Angkasa dan
Satelit untuk menjalankan Peralatannya .
Mesin-mesin bertenaga Matahri pun sudah banyak
diciptakan . Sel Surya , Misalnya , memanfaatkan cahaya Matahari untuk mengubahnya
menjadi energi Listrik . Kini telah banyak negara yang menggunakan Kendaraan
bertenaga sel Surya . Namun , karena harganya yang sangat mahal menyebabkan
pemanfaatannya menjadi masih terbatas .
Hmm , Sekian dulu ya Postingan kali ini ,
semoga Bermanfaat . Tapi , tetap tunggu Postingan Selanjutnya yah tunggu Saja
Updatenya , jangan sampai ketinggalan .
Blog ini juga membutuhkan Saran, dan Kritikan
dari para Sobat pembaca . Tolong , saya selaku Penulis sangat mengharapkan
Kritik dan Saran dari Para Pembaca . Dan jika ada topik menarik yang ingin
dibahas , langsung saja tulis dalam kolom Komentar .
Terima Kasih , Salam Fakta Dunia . Tunggu
Posting selanjutnya ya .......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar